Pusako dan Sangsoko

Sunday, June 12, 2016

Pusako adalah harta pusaka sawah dan ladang, banda buatan, labuah tapian pandan pakuburan, rumah tanggo ameh jo perak, sarato taranak paliharo. harta pusaka hutan tanah, sawah ladang, pandan pakuburan, labuah tapian rumah jo tanggo, korong jo kampuang, adalah merupakan daerah teritorial dari kekuasaan seeorang yang memegang gelar soko atau ulayatnya, yang mempunyai batas-batas dan luas tertentu.

Pusako jawek bajawek

Pusako akan turun temurun diwarisi oleh waris tali darah menurut garis ibu, selama masih ada, dan akan berpindah ketangan orang lain kalau kiranya tali darah garis ibu telah habis (punah). lain halnya dengan soko atau gelar pusako, hanya diwarisi oleh waris bertali darah saja, andai kata telah punah dia telah terputus, tidak digantikan lagi gelar (soko) tersebut pepatah mengatakan.

Soko tetap pusako baranjak

soko adalah gelar yang diterima turun temurun didalam suatu kaum yang fungsinya sebagai kepala kaum (kepala adat) dan soko ini sifatnya turun temurun menurut garis ibu seperti:

soko turun temurun
dalam lingkungan cupak adat
dalam payuang sapatagak
nan basasok bajurami
nan bapandan bakuburan
nan batngguah bapanabangan

soko tetap berputar silih berganti dalam lingkungan cupak adat, pusako akan dapat berpindah ketangan lain, karena disebabkan punah, tergadai atau terhibah, berpindahnya har a pusaka dari waris tali darah kepada orang lain karena dalam adat disebut dalam adat tentang tentang harta pusaka.

sangsoko adalah gelar kebesaran yang diberi oleh kerapatan bersama dengan jalan mufakat, yang sifatnya tidaklah turun temurun sebagaimana soko, sangsoko akan dapat berpindah ketangan yang lain dari penjabat semula menurut mufakat yang di ambil bersama, kepada orang yang ditunjuk dan dipilih, bersama pula oleh penghulu-penghulu yang bersangkutan dalam suatu kesatuan persukuan, atau kesatuan suatu nagari. tetapi perpindahan ini menurut ketentuan adat pula.

Sangsoko pakai mamakai

Manuruik barih balabeh