Adat Bodi Caniago sifatnya menjunjung tinggi persamaan hak. Adat Bodi Caniago menegaskan bahwa sesuatu aturan yang berlaku di tengah masyarakat harus timbul atas dasar kehendak rakyat dan dilaksanakan untuk kepentingan rakyat banyak. Hal ini mempengaruhi cara pengambilan keputusan dalam kelarasan Bodi Caniago. Menurut adat Bodi Caniago segala keputusan yang di ambil dan akan dilaksanakan dalam masyarakat minangkabau haruslah terlebih dahulu melalui mufakat. Hal ini disebut dengan Barajo Ka Mupakaik, Tuah Di Sakato. Ketentuan aturan adat ini tertuang dalam kata-kata adat berikut ini :
Putuih rundiang di sakato,
Rancak rundiang di pakati,
di lahie alah samo nyato,
di bathin samo di lihati,
Talatak suatu di tampeknyo,
di dalam cupak jo gantang,
di lingkuang barih jo balabeh,
Nan dimakan mungkin jo patuik
Dalam kandungan adat jopusako
Kata-kata di atas maksudnya adalah bahwa dalam mengambil keputusan, adat Bodi Caniago sangat mengutamakan mufakat. Mufakat di ambil dari rundingan yang baik, dan telah di pertimbangkan lahir dan bathin. Keputusan yang baik menurut adat Bodi Caniago adalah keputusan yang berdasarkan pada cupak jo gantang.
Berdasarkan pada cupak jo gantang maksudnya adalah bahwa suatu keputusan hendaklah terlebih dahulu di timbang untung ruginya, manfaat dan mudaratnya, sesuai dengan undang-undang yang berlaku di lingkungan adat dan kebiasaan turun temurun nenek moyang orang minangkabau. Dengan kata lain, segala sesuatu harus diletakkan di tempatnya, tidak menyimpang dari garis kebenaran.
0 Komentar untuk "Cara Pengambilan Keputusan Dalam Kelarasan Bodi Caniago"