Empat Tugas Pokok Penghulu Part I | Adat

Minangkabau

Empat Tugas Pokok Penghulu Part I

Penghulu adalah sebagai kepala adat dalam kaumnya dan sebagai pemimpin, sebagai anggota kaum. juga sebagai bapak dari anak, anggota dari kerapatan adat nagari, mamak dari kemenakan, kalau seorang penghulu telah melalaikan tugasnya sebagai seorang penghulu, maka disebut penghulu yang tidak balimbago, atau disebut sebagai nyawa tanpa tubuh, pemimpin tanpa rakyat.

Bacupak, cupak adalah suatu ukuran diminangkabau yang tidak boleh dilebihi dan dikurangi, dan tidak boleh dirobah. kalau didalam adat cupak yang paling utama diketahui dan dipakai oleh seorang penghulu ialah cupak usali, yakni bagaimana prosedurnya seorang penghulu menyelesaikan suatu sengketa anak kemenakan, sehingga dapat mencapai hasil penyelesaian yang sebaik-baiknya dan seadil-adilnya menurut kemampuan manusia yang diukur dengan cupak adat tersebut,  maka seorang penghulu harus mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam menyelesaikan suatu sengketa, anak kemenakan dengan cara tidak boleh dilebihi dan dikurangi.

Bagantang. Gantang disebut dalam adat gantang nan kurang duo limo puluah (empat puluh delapan), seorang pemimpin harus melaksanakan ukuran yang diturunkan Allah SWT. melalui rasulnya mengetahui sifat-sifat tuhan itu sendiri, yakni aqad yang lima puluh yaitu sifat wajib pada Allah, dan 4 sifat wajib bagi rasul dan 4 sifat yang mustahil pada rasul jumlah seluruhnya ada empat puluh delapan (48). yang dua macam lagi tidak disebut didalam adat, karena dua macam ini teruntuk bagi kehendak Allah dan Rasul.

3. Mamaliharo Harato Pusako mempunyai tentang harato pusako. seorang penghulu mempunyai kewajiban memelihara harta pusaka kaumnya dan anak kemenakannya, yang disebutkan dalam ketentuan adat : kalau sumbiang dititik, patah ditimpa, hilang dicari, tabanam disalami, anyuik dipinteh, talamut dikakeh, kurang ditukuak, rusak dibaiki, artinya seorang penghulu harus berusaha memelihara harta pusaka anak kemenakan dan kaumnya, jangan sampai terjual atau berpindah kepada orang lain begitupun tergadai yang tidak menurut syarat yang telah dibolehkan oleh adat minangkabau. seperti untuk kepentingan pribadi, untuk kepentingan anak istri.

kecuali boleh digadaikan kalau ditemui salah satu syarat adat, seperti: limpapeh rumah gadang tak balaki, maiek tabujua tangah rumah, rumah gadang katirisan, adat tak berdiri dimana syarat tersebut terjadi dengan sesungguhnya dan tidak ada jalan lain untuk mengatasinya selain dari menggadaikan harta pusaka tersebut. pendeknya seorang penghulu harus berusaha jangan sampai harta pusaka anak kemenakan dan kaum tergadai tidak menurut semestinya menurut kehendaknya sendiri. dan berusaha mencarikan jaln keluar untuk mengatasinya, dengan mengamalkan maksud pepatah: barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, dengan jalan bantu membantu dalam kaum tersebut.

Bersambung

Related : Empat Tugas Pokok Penghulu Part I

0 Komentar untuk "Empat Tugas Pokok Penghulu Part I"