Macam-Macam Silat Di Minangkabau | Adat

Minangkabau

Macam-Macam Silat Di Minangkabau

1. Silat Limbago

Silat yang dipelajari dan dikembangkan oleh para penghulu dan pemangku adat. Seorang penghulu di Minangkabau harus fasih lidahnya (bijak) tahu Dihereng dan Gendeng (arif), kuat, tegar, dan berwibawa sehingga sanggup memangku dan membimbing anak sanggup memangku dan membimbing anak kemenakan menuju kesejahteraan lahir bathin. Silat limbago dilambangkan sebagai :

Mancancang Tak Badarah
Malompek Tak Babunyi
Mahariak Tak basuaro

(Mencengkam Tak Berdarah, Melompat Tak Berbunyi, Menghardik Tak Bersuara).
2. Silat Biaro

Silat yang dipelajari dan dikembangkan oleh para Pandito (Pendeta) Budha di biara - biara. Para pandito itu menunaikan tugasnya dengan berkelana mengarungi taratak, dusun, koto, dan nagari di Minangkabau. Silat Biaro diajarkan dengan tangan kosong dan menggunakan senjata tongkat (toya), pedang, dan sebagainya yang beralaskan rasa kasih.

3. Silat Dubalang

Silat yang dikembangkan oleh dubalang (hulubalang) dan prajurit. Silat ini terkenal keras yang bertujuan menegakkan hukum dan undang-undang, perisai atau paga (pagar) nagari dan penakluk musuh. Motto silat dubalang adalah :

Mancangkam Badarah
Manikam Tabuak
Manyapu Rabah
Tapi Lenggang Alam Jo Isinyo

Silat dubalang memakai senjata seperti pedang, tombak, panah, golok, belati, dan sebagainya serta tangan kosong.
4. Silat Parewa

Silat parewa dipelajari dan dikembangkan oleh Parewa atau manusia-manusia yang hidup di lorong kehidupan yang tidak terpuji seperti perampok, penyamun, penyabung ayam, penjudi dan sejenisnya. Silat ini ganas dan buas bergelimang ilmu hitam yang mencelakakan orang lain. Setelah ajaran islam masuk ke Minangkabau, para ulama dan guru agama di surau-surau mengajarkan dan mengembangkan Silat Limbago atau sering disebut Silat Tuo yang mengandung nilai-nilai Islam.

Menurut hasil penelitian, pencak silat tradisional Minangkabau menjelaskan sebagai berikut :
  1. Silat lamo di Padang Panjang dan silat gadang di Maninjau berasal dari Pagaruyuang.
  2. Silat Pauh berasal dari pusat Minangkabau yang diturunkan oleh Dt. Parpatiah Nan Sabatang dari Luhak Nan Tigo.
  3. Aliran silat Kumango di Simpurul berasal dari Lintau, dan Silat Lintau itu sendiri ada di daerah pusat Kerajaan Minangkabau.
  4. Aliran silat Starlak di Sawahlunto berasal dari kamang, Luhak Agam salah satu Luhak Nan Tigo.
  5. Silat Luncur yang dikatakan berasal dari "mimpi" belum diyakini sepenuhnya, apakah tidak mungkin pula berasal dari pusat Kerajaan Minangkabau, mengingat daerah Sungai Pagu merupakan rantau Kerajaan Minangkabau dahulunyo.
Dari aliran silat yang banyak itu ada tiga hal yang membedakan satu dengan yang lainnya yakni sejarah, dasar-dasar ajaran, dan gerakan masing-masing aliran. Bahan-bahan mengenai hal itulah yang belum atau tidak ada sama sekali. Kalau kita ingin mengetahui sejarah suatu aliran, kita hanya bisa mendapatkan keterangan secara lisan. Keterangan itu diwariskan secara turun-temurun dari guru kepada muridnya dan seterusnya pula. Keterangan lisan itu boleh jadi ditambah-tambah maupun berkurang dari aslinya. Akibatnya sejarah aliran adat menjadi simpang siur.



Related : Macam-Macam Silat Di Minangkabau

0 Komentar untuk "Macam-Macam Silat Di Minangkabau"